Minggu, 23 Agustus 2015

MY OPINION ABOUT "BATTLE OF SURABAYA"

MY OPINION ABOUT "BATTLE OF SURABAYA"


Yeey, akhirnya kemaren nonton Battle of Surabaya!!! >_<
Yeey, akhirnya aku bisa ngajak abangku nonton karya Indonesia!!!  >_<


Meskipun dia gak serius banget nontonnya :( . Yaa mungkin dia masih ragu sama hasil karya Indonesia :3 . Maklumlah, film Indonesia masih banyak yang kualitasnya di bawah keinginan penikmat film :3 . Kemaren siang aja, cuma 8 orang yang nonton :3 . Tujuh orang dewasa dan 1 anak kecil :3 . Haahhh...
 

Oke, aku rasa sudah cukup cuap-cuapnya. Mari kita segera menyantap menu utama artikel ini. Jeng jeng... :D . Baca doa dulu ya, biar barokah rezekinya, hehehe.




Battle of Surabaya sebuah animasi Indonesia yang menceritakan sejarah perang 10 November 1945 dari kacamata saksi perang itu, yaitu Musa, seorang bocah penyemir sepatu yang suatu hari diberi kepercayaan untuk mengantarkan sebuah pesan rahasia. 

Dari misi itu Musa bertemu dengan Danu yang seorang pengantar pesan juga dan seorang anggota kipas hitam. Dari misi itu pula Musa bertemu dengan berbagai macam masalah, teman baru, dan pengalaman baru, serta penderitaan hidup di masa perang. Dua hal yang mampu membuatnya bertahan, yaitu Yumna dan rasa ingin hidup terbebas dari perang untuk selamanya.

"Terkadang kita harus merasa gagal sebelum merasa berhasil. Namun kita tak boleh menyerah atas apa yang kita percayai."–Yumna.


Ya, kira-kira begitulah kata mutiara yang diucapkan Yumna kepada Musa. Saya tak begitu ingat, karena panjang sekali kata mutiara yang diucapkannya dalam film BoS :3 .

Film ini, sesuai slogannya "There is no glory in war", benar-benar menceritakan bahwa tak ada kemenangan dalam perang. Film ini begitu menyentuh, mengharukan dan juga menyenangkan. Porsi adegan penuh gejolak emosi dengan komedinya seimbang. Ada kalanya film ini membuat penonton menangis, ada kalanya film ini terasa mengharukan, ada kalanya film ini terasa menegangkan, dan ada juga saatnya film ini terasa lucu.

Meskipun cerita film ini sebagian fiksi, namun porsi fiksinya tak terlalu berlebihan sehingga masih terasa bahwa cerita BoS ini memang seperti itulah kejadiannya. Jujur saja, baru kali ini saya betah menonton film sejarah dari awal sampai akhir. Sampai film ini selesai pun, saya masih berfikir, apakah yang membuat saya betah duduk menikmati BoS hingga selesai tanpa ada terbesit pikiran "ayo cepatlah klimaks, aku sudah bosan menunggu!"???.

Oke, saya sudah membahas bagian "apa yang menarik dari film ini". Saatnya saya beritahu "apa yang tidak menarik dari film ini". Hm...sepertinya agak terlalu panjang. Oke, saya persempit. Tadi saya udah kasih tau apa KELEBIHAN dari isi BoS, nah sekarang saya kasih tahu KEKURANGAN dari isi BoS ini. 

"Jujur itu lebih baik, meskipun terkadang rasanya sangat menyayat hati."


Demi kemajuan dunia animasi Indonesia, saya perlu membahas kekurangan film ini dari segi cerita. Kekurangannya adalah...BANYAK LUBANG DI CERITA BoS INI #capslockjebol .

Dari hasil pengamatanku selama menonton film ini, aku menangkap 4 kunci utama film ini. Keterlibatan Musa dengan perang 10 November, keterlibatan Musa dengan organisasi Kipas Hitam, hubungan persahabatan Musa dengan Yumna dan mas Danu, dan hubungan sosial Musa dengan lingkungannya (ibunya dan mantan majikan ibunya, tuan Yoshimura). 

Dari awal cerita hingga klimaks, banyak lubang yang harus ditambal. Banyak pertanyaan yang muncul dalam otak saya saat melihat bagian awal film ini. Saya berusaha mencari tahu, kenapa Musa yang jadi tokoh utama? Apa karena ia saksi sangat penting dalam perang 10 November? Kenapa ada organisasi kipas hitam? Apa tujuan mereka yang sebenarnya di Indonesia? Menjadi pembunuh bayaran kah atau ingin menebeng dengan penjajah asing untuk menjajah Indonesia lebih lama lagi? 

Satu per satu pertanyaan muncul dan tak terjawab semuanya. Segudang pertanyaan inilah yang membuatku terus menonton film ini hingga akhir, berharap mendapat jawabannya, tapi hanya satu pertanyaan yang terjawab, Musa sebagai tokoh utama film ini karena film ini diceritakan dari kacamata Musa sebagai saksi perang mahadahsyat yang sudah menelan ribuan nyawa ini. Hanya itu yang kudapatkan.

Oke kalau film ini ingin diceritakan semacam diari, yang artinya, kejadian yang ada di film ini hanya dari sudut pandang AKU (PoV 1). Tapi yang kulihat, film ini cenderung mengambil sudut pandang ORANG KETIGA (PoV 3). Sebenarnya, dua PoV ini bisa dikombinasikan. Setiap awal adegan disusupi narasi dari Musa sehingga terasa seperti catatan hidup dari Musa, lalu narasi Musa lebih dihidupkan menggunakan PoV 3 serba tahu.

Saya ambil satu contoh simpel. Di awal film, Musa ada mengatakan bahwa ia ingin makan kenyang dan hidup tenang. Nah, saat itu narasinya udah pas cuma kurang sedikit saja. Akan lebih baik, kalau suara Musa dewasa berkata seperti ini, "Di waktu itu, aku hanya memikirkan satu hal, aku hanya ingin makan kenyang dan hidup dengan tenang di desa bersama ibuku. Tak ada perang, tak ada langit merah membara, dan tak ada air mata kesedihan, yang ada hanya padang rumput hijau dengan langit biru yang membentang luas di langit. Sebuah impian yang sangat indah, bukan?". Nah setelah itu, baru masuk POV 3 buat menerangkan ucapan Musa dewasa.

Itu kalau mau membuat catatan hidup Musa saat perang 10 November itu dengan cara yang kucontohkan. Kalau nggak, ya nggak apa-apa, sayal hanya mengutarakan pendapatku aja kok :D . Tolong, untuk karya berikutnya (berharap ada karya berikutnya) sebelum dilaksanakan, naskahnya dibaca ulang lagi dan bila ada lubang, tolong ditambal dulu ya :) . Biar penonton kayak saya ini nggak keluar dari bioskop membawa oleh-oleh segudang pertanyaan, saya kepengennya dapet oleh-oleh bisa bawa pulang mas Danu biar nggak kena brotherzone terlalu lama #eh.

Terakhir, mari kita bicarakan ANIMASInya. Karena saya bukan animator handal, hanya seorang penulis web novel saja, jadi ini hanya pendapat dari penikmat animasi. Untuk animasinya, bagiku ini sebuah kemajuan yang tak terduga. Bayangkan, sebuah studio animasi sederhana bisa menciptakan animasi sebagus ini. Pergerakan animasinya dapat bintang 4 dari saya. Mereka benar-benar menyajikan yang terbaik dan membayar masa penantian kita–selama kurang lebih dua tahun untuk film ini–dengan harga setimpal. Kemajuannya bisa kulihat dari dua trailer versi Indonesia yang sudah kudownload. Gerakan animasi pada trailer baru terlihat lebih mulus dibandingkan dengan trailer yang dikeluarkan tahun lalu. 

Semua alasan ini sudah cukup membuat bungkam para haters yang belum nonton film ini, tapi udah nebar kritik negatif yang bikin es-mo-si di sosmed. Ya semoga aja mereka bisa menerima hasil jerih payah MSV Pictures dalam mencoba membangkitkan dunia aniamasi Indonesia :D . 

Battle of Surabaya memang bukan animasi 2D pertama di Indonesia. Hey, anak-anak yang lahir di tahun 90-an, kalian pasti ingat dengan animasi 2D tentang bawang merah dan bawang putih. Kalau membandingkan hasil animasi pendek Bawang Merah, Bawang Putih dengan Battle of Surabaya, tentu kemajuannya begitu banyak. Namun, dibalik kesempurnaan di kulit luar pasti ada lubang di dalamnya, karena di dunia ini tak ada yang benar-benar sempurna, yang ada hanyalah hampir sempurna :) .

Oke, saatnya menghitung bintang, eits bukan bintang di langit ya, tapi bintang buat rating. Untuk cerita, saya beri bintang 7,8/10 dan animasinya saya beri bintang 9/10. Jadi, bila dijumlahkan, Battle of Surabaya mendapat bintang 8,4 dari saya :) *horeee

Ya, sekiranya, begitulah review saya tentang film ini. Tinggal nunggu DVDnya atau mungkin link download legalnya biar saya bisa menikmati film ini lagi di lain waktu :D . Dan...semoga saya kena notice sama mas-mas yang ngerjain BoS (hai mas ganteng *tebar ciuman) dan boleh bawa pulang mas Danu *LOL #kurangkerjaan .

Ya, sampai jumpa di artikel selanjutnya ^_^/
Sukses selalu buat MSV Pictures.
Kutunggu karya-karyanya kalian yang lain ^_^ .
Bye-bye.


Saya pikir mas Danu ini bakal jadi tokoh yang dingin, ternyata enggak. Syukur deh. Makasih buat mas Reza yang udah mengisi suara tokoh ini. Saya sempat nggak percaya kalo yang ngisi suaranya adalah mas Reza XD . Teruuus, pas aku googling, eh ternyata yang ngisi suaranya Musa itu yang jadi dubber Kakashi di anime Naruto. Lalu...--

Oi, acara MY OPINION OF....nya udah selesai!
He? Udah selesai?

'Kan kamu sendiri yang nutup acaranya tadi. Dasar orang aneh!

He...???

Jangan pura-pura jadi orang bloon! Cepet sana selesaikan tugasmu! Deadline nih! Deadline!

Aku nggak punya deadline :3

Matamu! Kamu udah ninggalin web novelmu selama 4 bulan tau!!!

Aku nggak ninggalin proyekku kok, aku cuma lagi sibuk aja.

Sibuk? Kau bilang?!! *ngasihdeathglare

Iya.

Kau bisa menyempatkan diri menonton film ini bahkan bikinkan reviewnya, tapi saat aku mengingatkan tentang proyekmu sendiri, kau mengeluarkan seribu alasan. *membunyikanruas2jari

*merasaterancam *kabur Yua!!! Helep me!!!

Jangan kabur!!! *larisambilbawagolok

Mas kameramen, tutup acara ini segera!!! *teriaksambilberlarimenyelematkandiri

Iya, mbak *pura2matiinkamera . Khu, khu, khu, ini bakalan jadi acara tv blog terbaik tahun ini *ngameradiam2

6 komentar:

  1. Filmnya seru tapi sayangnya diriku belum pernah nonton karena banyak tugas :( semoga ada link downloadnya amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga berharap ada link download legalnya :D

      Hapus
  2. nice blog.....ada cerita humor...pokonya best....visit my blog and share>>http://harristhomas.blogspot.com/<<

    BalasHapus
  3. ah, ternyata banyak banget yang komentar soal plot ceritanya.

    satu hal yang keren emang animasinya.
    tapi ya, namanya haters... selalu dikatain plagiat anime jepang.

    BalasHapus
  4. Sebagai penikmat Animasi, saya sangat menantikan BoS dan tentunya kalau ada bioskop di daerah saya, saya akan menabung untuk menonton film ini.
    Menunggu kaset asli BoS ? mungkin menunggu Palangkaraya menjadi Ibu Kota Negara Indonesia, Kaset asli BoS baru sampai di Daerah saya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wehehe...orang kalteng toh...
      aku juga orang kalteng :D

      Hapus