Selasa, 08 Januari 2013

Makna kata CINTA



 
Cinta? Apa arti kata “cinta”? Kenapa orang sangat tergila – gila karena satu kata itu?
Cinta adalah serangkaian kata dari lima huruf alphabet yang memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan makhluk hidup di dunia. Cinta adalah suatu perasaan menyukai pada sesuatu baik itu manusia, hewan, dan tumbuhan, maupun benda mati. Cinta itu tumbuh karena ada rasa saling percaya satu sama lain. Rasa cinta sudah ditanamkan semenjak kita masih dalam kandungan dan mulai mempelajari apa makna kata cinta yang sebenarnya setelah kita menjalani kehidupan remaja. Cinta bisa menjadi teman bisa juga menjadi lawan tergantung bagaimana kita mengontrol perasaan itu. Kenapa cinta bisa menjadi kawan atau lawan? Jawabannya adalah hati. Seseorang bisa menjadikan cinta sebagai teman karena hati. Seseorang bisa menjadikan cinta sebagai lawan karena hati. Cinta bisa dikontrol oleh hati dan pikiran. Cinta bisa dikatakan buta bila kita tak bisa mengontrol kekuatan perasaan itu dengan hati dan pikiran yang jernih. Cinta bisa dikatakan sesuatu yang indah bila kita bisa mengontrol besarnya kekuatan itu. Bila kita lihat sekarang ini jarang ada seseorang yang bisa mengontrol perasaan itu dengan hati dan pikiran. Contohnya generasi penerus sekarang. Anak usia belia sudah mengenal kata “pacaran”. Memang itu bukanlah kata yang asing atau tabu lagi sekarang. Tapi, walaupun begitu jangan biarkan mereka mencari arti makna kata “cinta” sesuai pemikiran, penglihatan, dan pendengaran mereka. Arti makna kata “cinta” seusia mereka tentu beda dengan arti makna orang dewasa. Oleh karena itu, sebagai orang yang lebih dewasa dari mereka sebaiknya mengarahkan, membimbing, mengontrol, membantu mereka mencari arti makna kata “cinta” sesuai pemahaman mereka agar mereka tidak salah memahami arti kata itu. Banyak sekarang sudah anak – anak seusia mereka salah memahami arti kata ini.
Saya sebagai penulis bukannya menyalahkan 100% orang dewasa tapi, saya hanya memberikan pendapat saya tentang pendapat – pendapat orang – orang yang lebih dewasa daripada saya yang sering saya dengar selama ini. Mereka kebanyakan berpendapat bahwa media elektroniklah yang merusak moral anak – anak mereka, keadaan lingkunganlah yang merusak mereka. Namun mereka tidak menyadari bahwa peran orang dewasa juga mempengaruhi moral mereka. Lingkungan keluarga ± 95% sangat mempengaruhi perkembangan moral anak – anaknya dan sisanya adalah lingkungan sekitar. Keadaan lingkungan keluarga yang kurang rasa cinta dan kasih sayang bisa mempengaruhi perasaan cinta anak – anaknya pada teman – temannya, keluarga jauhnya, guru – guru disekolahnya, dan juga di lingkungan masyarakat. Disaat seseorang memberikan arti kata “cinta” pada mereka yang sedari kecil kekurangan curahan rasa cinta dan kasih sayang, maka mereka berpikir bahwa itulah arti kata “cinta” yang sebenarnya walaupun sebenarnya itu salah. Ya memang nasi yang telah jadi bubur tak bisa kembali jadi nasi. Tapi, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati? Artikel ini saya tulis karena saya sangat berharap tidak ada lagi orang – orang yang selalu melimpahkan pemasalahannya kepada orang lain.
 

1 komentar:

  1. cinta, pacaran, hamil duluan, aborsi, penguburan bayi. fitrah yang satu ini sering disalahgunakan untuk berbuat tidak betul. anak-anak muda harus diarahkan untuk punya tujuan hidup yang jelas sehingga waktunya bisa diisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, bukannya menghabiskan waktu dengan pacaran di sudut-sudut kegelapan yang penuh dengan perangkap iblis.

    BalasHapus