Rabu, 20 November 2013

Islam dan Globalisasi



 
Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme
Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam.

Kepada rekan-rekan generasi muda umat Islam yang kini sedang menempuh study di lembaga pendidikan Islam, baik di pondok-pondok pesantren, madrasah diniyah, ataupun di perguruan tinggi, mari kita bekali diri dengan ilmu pengetahuan agama dan sains serta teknologi. Kami harapkan kepada pondok-pondok pesantren jangan hanya semata-mata mengajarkan ilmu agama dari kitab-kitab kuning saja, namun juga harus membuka pendidikan yang berorientasi pada sains dan teknologi.

Karena umat Islam harus memiliki media komunikasi yang canggih untuk mengimbangi era modernisasi dan globalisasi yang serba canggih ini, baik teknologi informasi maupun komunikasi. Dan yang terpenting sekarang ini adalah, mari kita semua sama-sama berusaha membentengi diri dan keluarga dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dibarengi dengan sumber daya yang kuat, keterampilan kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung semangat persatuan dan kesatuan, insya Allah kita akan diberi kemenangan dan kejayaan oleh Allah sepanjang waktu dan zaman.

2 komentar:

  1. halow Eni, betul sekali, kita harus membentengi diri dengan keimanan dan pengetahuan. anak-anak muda banyak yang tergila-gila dengan grup musik idola, yang kenal aja nggak kan, pas kita sakit juga ga pernah nengok, he he, ngapain juga menghabiskan waktu dan uang untuk nonton konser yang tak membawa kita ke tujuan hidup kita. anak-anak muda harus melek tujuan agar tak muda diombang-ambing arus kehidupan. orang yang punya tujuan hidup yang jelas, sebelum bertindak mengambil sebuah keputusan, tentunya akan mikir dulu dengan matang, apakah ini benar-benar penting bagi hidupku? tanyakanlah pada hatimu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih udah ngunjungin blogku mas Dens. maaf, baru sekarang di balas komentarnya :D. aku sangat setuju sama pendapat mas Dens, makanya aku sekrang udah mantap bakalan gak kayak dulu, ngefans seorang idola sedangkan idola yg di kagumi gak kenal sama aku :(

      Hapus